Rabu, 06 Januari 2010

MUQADIMAH REVITALISASI PERAN KADER HMI SEBAGAI INSAN ULIL ALBAB DALAM LINGKUP KEMAHASISWAAN DAN KEORGANISASIAN

“Waktu adalah momentum masa. Waktu adalah pintu menuju kesuksesan. Siapa saja yang mampu mengisi dan mengambil momentum yang tepat diantara penggalan masa maka ia telah meraih kunci kesuksesan”

Assalamu’alaikum wr.wb.

Berorganisasi adalah kodrat alamiah manusia yang pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, ia tidak akan mampu hidup tanpa manusia lainnya yang ada disekitarnya. Manusia sendiri memerlukan komunitas untuk berinteraksi guna memenuhi hidupnya. Serta manusia sebagai mahluk individual yang memiliki dua misi di dunia yaitu misi dimensi vertikal berupa ketundukan kepada sang khalik dan misi dimensi horisontal berupa hubungan antara manusia dan alam lingkungan. Dimensi horisontallah yang mencerminkan di mana manusia menjadi kontrol sosial bagi dirinya dengan lingkungan masyarakatnya. Maka manusia berperan dalam sebuah gerakan yang di sebut organisasi, karena merupakan wadah untuk menyelaraskan dan mengseimbangkan (equilibrium) misi berjuang atau jihad untuk memakmurkan dunia.
Dari misi dimensi horisontal itulah, organisasi di perlukan sebagai perwujudan kebersamaan untuk melakukan perubahan sosial (social of change). Tidak heran jika terbentuk berbagai macam-macam komunitas ataupun organisasi. Akan tetapi yang di perlukan bukanlah perbedaan itu, namun bagaimana organisasi itu berperan sesuai visi yang berlaku. Dalam berorganisasi kita di temui berbagai macam karakter elemen gerakan dan karakter individual manusia. Kekuatan suatu organisasi terletak pada kerjasama, bukan perbedaan untuk satu kepentingan atau kepuasan individual, tetapi kerjasama itulah wujud keberadaan dari organisasi yang didalamnya terdapat bermacam manusia (multicultural) dimana mereka membutuhkan hidup berkelompok bermasyarakat bergotong royong sesuai dengan tingkat kebudayaan dan peradaban manusia itu sendiri. Dengan adanya kerjasama yang teratur maka tujuan akan mudah dicapai. kebutuhanpun akan terpenuhi sehingga dapat melaksanakan pekerjaan berdayaguna dan menghasil guna.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mempunyai tujuan untuk mencetak atau membina kader-kader organisasi sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam AD/ART serta pedoman-pedoman organisasi yang tercakup dalam konstitusi. Hal ini dirumuskan dan diaktualisasikan dalam aktifitasnya dan merupakan konskwensi logis dari perkaderan dan perjuangan yang bertumpu pada diri kader.
Kader merupakan elemen yang sadar dan aktif sehingga merupakan tonggak / tulang punggung organisasi yang kelak menjadi pioner perubahan dalam masyarakat dan ummat. Untuk mewujudkan semua itu diperlukan pembinaan kader/ anggota dengan harapan setiap anggota HMI mempunyai kesadaran berideoligi (sense of ideology) dan kesadaran berorganisasi (sense of organization). Kesadaran organisasi dapat tercapai apabila ditopang oleh tiga unsur yaitu: 1. Kesadaran mencapai tujuan bersama (common purpose) dengan prinsip gotong-royong 2. Kesadaran akan adanya kesatuan visi kepemimpinan (unity of commond) yang berarti kepatuhan kepada pemimpin (diziplin organization) 3. Saling mempercayai. Percaya mempercayai dalam artian positif dan dinamis yakni saling mengontrol satu sama lain dan tidak bersifat acuh tak-acuh.

Dalam konteks inilah dibutuhkan landasan pijakan (konsepsi aktifitas) berorganisasi dan tujuan organisasi. Dimana konsep tersebut memberi visualisasi semangat ideoligis pada diri kader sehingga dapat menjawab kebutuhan tentang pentingnya immunitas pada setiap kader dalam mencapai cita-cita perjuangan hmi yaitu“Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulil albab yang bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi oleh Allah subhanahu wata’ala”

Sebagimana telah jamak diketahui di HMI terkait karakteristik insan ulil albab diantarnya.Hanya takut kepada Allah, Tekun beribadah tiap waktu, Bersungguh-sungguh mencari ilmu, Mampu mengambil hikmah atas anugrah Allah,
,Selalu bertafakur atas ciptaan Allah yang ada dilangit dan di bumi, Mengambil pelajaran dari sejarah dan kitab-kitab yang diwahyukan oleh Allah, Kritis mencermati berbagai pendapat, Mampu memilih yang benar dan terbaik,Tegas dalam mengambil sikap dan pemihakan atas pilihannya, Tidak terpesona atas pandangan mayoritas yang menyesatkan, Dakwah dengan sungguh-sungguh ke masyarakat dan bersedia menanggung segala resikonya

Demikianlah standar nilai ideal yang diberlakukan di HMI untuk setiap kadernya sehingga sejatinya menjadi keharusan bagi kita ( kader HMI) untuk menengok dan mengintrospeksi diri kembali sejauh mana standar itu telah kita penuhi dan sejauhmana tekad perjuangan yang dicitat- citakan HMI telah menjadi komitmen setiap kader. Jujur diakui bersama bahwa dalam ber HMI khususnya di HMI UNY terkadang kita dihadapkan pada situasi dimana kejenuhan dan rasa lelah menari- nari diubun- ubun sehingga hal ini berdampak pada lemahnya militansi dan kemauan untuk berbuat sesuatu di HMI. Namun tetap menjadi kebanggan bahwa ada nilai yang telah kita kecup untuk menjadi bekal bagi peran – peran lain dalam perjalanan hidup qita dimasa mendatang.

Oleh karena itu revitalisasi peran bagi kader mutlak diperlukan saat ini karena hanya dengan itulah keber HMIan kita akan lebih bermakna. Wassalam


Blogger Templates by Rhey_production Dot Com. Powered by Blogger and Supported by hmi.uny.blogspot.Com - Nissan Cars